Permainan maut yang melekat sekali dengan nama Rusia ini, aslinya sama sekali tak ada hubungannya permainan ini dengan negara Rusia. Penamaan tersebut berawal dari sebuah artikel majalah dari luar negara tersebut yang menyebutnya Russian roulette artinya Rolet (putaran) Rusia.
inti permainan ini sendiri merupakan permainan maut yang menggunakan pistol revolver sebagai alat mainnya. Permainan ini dimulai dengan cara mengeluarkan satu buah peluru atau lebih dari silinder pistol tersebut. Yang kemudian diputar secara acak, dan moncong pistol tersebut ditodongkan ke kepala sendiri dan pelatuknya ditarik. Permainan in benar-benar mengandalkan insting dan keberuntungan saja.
Seperti yang dikutip oleh RBTH Indonesia, pada Sabtu (23/9/2017), prosa Russian roulette ini pertama kalinya muncul pada tahun 1937 di salah satu artikel pada tulisan Georges Surdez yang dimuat di sebuah majalah bernama Collier’s Weekly.
Artikel tersebut membahas tentang sebuah hiburan maut yang dilakukan oleh para tentara asing Prancis untuk mengobati rasa bosan mereka saat bertugas di Afrika Utara.
Dalam artikel majalah tersebut, Surdez mengutip sebuah surat seorang tentara bayaran Jerman yang menceritakan perbincangannya dengan seorang sersan asal Rusia, yang pernah bertugas di Rumania pada tahun 1917.
“Saat (terjadi) revolusi di Rusia, para perwiranya melihat semua yang ada di sekitar mereka hancur lebur semua dan menganggap mereka tidak hanya kehilangan gengsi, uang, keluarga dan negara, tapi juga kehormatan mereka di depan para sekutu,” demikian petikan tulisan dalam artikel tersebut.
“Lalu beberapa dari tentara Rusia itu, tanpa berpikir panjang lebar, mengeluarkan pistol revolver miliknya, di mana saja di meja, kafe, di hadapan teman, lalu mereka mengambil sebuah peluru dari silinder revolver tersebut, kemudian memutar silinder itu secara acak dan mengarahkan ujung pistol tersebut ke kepalanya sendiri, kemudian menekan pelatuknya.”
“Lima dari enam tembakan yang dilakukan kemungkinan akan meledakan kepala tentara tersebut. Kadang itu bisa terjadi, dan kadang bisa tidak,” itulah sambungan dari kutipan tulisan itu.
Fakta tentang hal yang sudah tertulis dalam artikel Collier’s Weekly itu diragukan oleh para pengamat sejarah militer Rusia itu sendiri, terutama pada kalimat yang menyebut “Lima dari enam tembakan“.
Tahun 1917, tentara Rusia pada saat itu sudah menggunakan pistol revolver Nagant yang bisa berisikan tujuh peluru. Sedangkan untuk pistol revolver dengan enam peluru pada kala itu sudah tidak digunakan.
Kejanggalan lainnya yaitu kekuatan dan jumlah dari tentara Rusia-Rumania pada tahun 1917 jauh lebih kecil dibanding kekuatan dari blok Sentral.
Artinya bila memang benar ada permainan Russian roulette di kalangan para tentara Rusia pada kala itu, seharusnya tentara Rusia sudah jauh-jauh hari hilang atau kalah dari perang Rumania.
Meskipun demikian, menjadi masalah utama dari cerita permainan ini adalah tidak adanya bukti asli, baik itu berupa dokumen tertulis ataupun memoar yang sekiranya dapat membuktikan keberadaan dari permainan Russian roulette ini dalam dunia militer Rusia, baik pada peperangan di Rumania maupun di tempat-tempat lainnya.
Surdez tidak merasa keberatan ketika jika disebut sebagai pencipta istilah permainan Russian roulette tersebut.
Sebelum muncul pada artikel tersebut, permainan semacam itu tidak pernah ada sebelumnya, bahkan di Amerika Serikat juga. Meski demikian, artikel Surdez tetap saja memikat hati publik dan dicetak ulang di banyak ulasan media ternama di AS.
Beberapa bulan setelah artikel itu dimuat, seorang pria di AS, Thomas Markley bunuh diri dengan melakukan Russian roulette tepat di hari ulang tahunnya. Itu merupakan kali pertama tragedi nyata dari Russian roulette memakan korban jiwa di AS dan tercatat dalam sejarah.
Sampai saat ini sudah ada sekitar 50 kasus kematian akibat Russian roulette yang terjadi di AS.
Sementara, pada statistik serupa tidak pernah tercatat di Rusia, bahkan di internet pun kita tidak dapat mengingat bahkan menemukan informasi mengenai kasus kematian akibat Russian roulette tersebut yang terjadi di Rusia.
